Pembantaian Srebrenica, Tragedi Kelam Pembantaian Lebih Dari 8.000 Muslim Di Bosnia

Pembantaian Srebrenica, Tragedi Kelam Pembantaian Lebih Dari 8.000 Muslim Di Bosnia
Pembantaian Srebrenica, Tragedi Kelam Pembantaian Lebih Dari 8.000 Muslim Di Bosnia. Pembantaian Srebrenica atau Genosida Srebrenica merupakan tragedi pambantaian lebih dari 8.000 laki-laki dan remaja Muslim Bosnia yang dilakukan oleh pasukan Republik Srpska, pimpinan Jenderal Ratko. Tragedi kelam ini terjadi pada Juli 1995 di daerah Srebrenica, Bosnia.

Pada tahun 1992, peperangan pecah antara Serbia dan Bosnia. Para tentara Serbia melakukan tindakan kejam dan pembersihan etnis terhadap kaum Muslim. Oleh sebab itu, warga Muslim Bosnia terpaksa harus mengungsi ke kamp pengungsian.

Salah satu kamp pengungsian terbesar ketika itu berada di Srebrenica. Banyak warga Muslim Bosnia yang tinggal di kamp tersebut. PBB bahkan menyatakan kalau Srebrenica sebagai zona aman karena dijaga oleh 400 tentara Belanda.

Mirisnya tindakan tentara Belanda.

Pada 6 Juli 1995, pasukan Korps Dina dan tentara Serbia Bosnia menggempur pos-pos tentara Belanda di Srebrenica. Pada 11 Juli, tentara Serbia berhasil memasuki Srebrenic. Kemudian mereka mulai memisahkan laki-laki berumur 12-77 tahun untuk diintrograsi.

Kemudian pada 13 Juli, pembantaian pertama terjadi yang dilakukan di gudang dekat desa Kravica. Anak-anak dan wanita mulai berkumpul untuk mencari perlindungan dari tentara Belanda.

Tetapi miris, bukannya melindungi, tentara Belanda malah menyerahkan 5.000 pengungsi Bosnis kepada tentara Serbia untuk ditukarkan dengan 14 tentara Belanda yang ditahan pihak Serbia.

Pembantaian pun terus berlangsung selama lima hari terhitung dari 13 Juli. Pada 16 Juli, kabar pembantaian ini mulai tercium dunia.

Sementara itu, tentara Belanda meninggalkan Srebrenica dan juga meninggalkan persenjataan dan perlengkapan mereka. Selama lima hari itu, lebih dari 8.000 Muslim Bosnis telah dibunuh secara keji.

Pembantaian terbesar dalam sejarah Eropa.

Pembantaian Srebrenica dianggap sebagai pembunuhan massal terbesar di Eropa pasca Perang Dunia II. Lebih dari 8.000 laki-laki etnis Muslim Bosniak jadi korban pembantaian keji ini.

Jendral Ratko Mladic ditetapkan sebagai buronan internasional lantaran dituduh bertanggung jawab atas genosida terhadap ribuan Muslim Bosnia.

Sementara PBB dan pasukan Belanda dituduh telah membiarkan pasukan Serbia menduduki Srebrenica dan juga tidak berupaya mencegah menghentikan pembantaian yang terjadi setelahnya. Sungguh ironis lembaga yang seharusnya melindungi perdamaian, malah membiarkan pembantaian ini terjadi. Dunia seolah menutup telinga ketika pembantaian itu terjadi, termasuk negara-negara Islam.

Comments

Popular posts from this blog

Sebanyak 652 Bahasa Daerah Di Indonesia Sudah Dipetakan Badan Bahasa Kemendikbud

Pengukuhan Mahasiswa, Rektor Unair Sampaikan Materi Antiterorisme Dan Paham Radikal

Tampilkan Seni Budaya Yogyakarta, Pawai Mesemeleh FKY 30 Digelar Di Malioboro