Sapa Almamater, Khofifah Optimistis Mahasiswa Unair Mampu Jadi Pelopor Revolusi Industri 4.0
Sapa Almamater, Khofifah Optimistis Mahasiswa Unair Mampu Jadi Pelopor Revolusi Industri 4.0. Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur (Jatim) terpilih
menyapa almamaternya, Universitas Airlangga (Unair), Sabtu (11/8/2018).
Dia menjadi pembicara penutupan Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2)
mahasiswa baru.
Pada kesempatan itu, Khofifah mendorong agar Unair mampu menjadi lokomotif penggerak revolusi industri 4.0. Dia yakin, fakultas maupun program studi di Unair sudah mencukupi kualifikasi yang dibutuhkan untuk menghadapi revolusi tersebut.
Menurutnya, nama Unair sudah dipandang di level internasional. “Saya ingin Unair jadi lokomotif revolusi industri 4.0. Kita punya tanggung jawab besar untuk menjadikan Unair menjadi 500 besar kampus kelas dunia,” ungkap Khofiah.
Perempuan yang merupakan alumnus Fakuktas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unair itu melanjutkan, saat ini Indonesia masih berada di revolusi industri 3.0. Butuh perjuangan ekstra untuk mencapai industri 4.0. “Kalau diterapkan, ekonomi digital akan memudahkan konektivitas seluruh layanan,” lanjutnya.
Khofifah sebagai gubernur terpilih, juga akan mempunyai program yang bisa bersinergi untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. “Kita bisa pastikan bisa monitoring seluruh program dan menyiapkan quick respons jika ada masalah. Di beberapa titik kita pastikan bahwa di situlah transparansi akan berseiring,” tambah perempuan kelahiran Surabaya itu.
Adapun revolusi industri 4.0 sangat penting bagi transparansi akuntabilitas percepatan layanan. Salah satunya untuk efisiensi dan efektivitas program. “Fakultas dan prodi di Airlangga bisa memenuhi klasifikasi yang dibutuhkan,” pungkas Khofifah.
Pada kesempatan itu, Khofifah mendorong agar Unair mampu menjadi lokomotif penggerak revolusi industri 4.0. Dia yakin, fakultas maupun program studi di Unair sudah mencukupi kualifikasi yang dibutuhkan untuk menghadapi revolusi tersebut.
Menurutnya, nama Unair sudah dipandang di level internasional. “Saya ingin Unair jadi lokomotif revolusi industri 4.0. Kita punya tanggung jawab besar untuk menjadikan Unair menjadi 500 besar kampus kelas dunia,” ungkap Khofiah.
Perempuan yang merupakan alumnus Fakuktas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unair itu melanjutkan, saat ini Indonesia masih berada di revolusi industri 3.0. Butuh perjuangan ekstra untuk mencapai industri 4.0. “Kalau diterapkan, ekonomi digital akan memudahkan konektivitas seluruh layanan,” lanjutnya.
Khofifah sebagai gubernur terpilih, juga akan mempunyai program yang bisa bersinergi untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. “Kita bisa pastikan bisa monitoring seluruh program dan menyiapkan quick respons jika ada masalah. Di beberapa titik kita pastikan bahwa di situlah transparansi akan berseiring,” tambah perempuan kelahiran Surabaya itu.
Adapun revolusi industri 4.0 sangat penting bagi transparansi akuntabilitas percepatan layanan. Salah satunya untuk efisiensi dan efektivitas program. “Fakultas dan prodi di Airlangga bisa memenuhi klasifikasi yang dibutuhkan,” pungkas Khofifah.
Comments
Post a Comment